Puasa Yang Baik

“Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?” (Zakharia 7:5)



Bacaan hari ini: Zakharia 7:1-14 | Bacaan setahun: Zakharia 7

Banyak orang mengenal istilah “puasa.” Secara umum, puasa berarti menghindari makan, minum dan lainnya dengan sengaja (KBBI). Puasa dilakukan terutama bertalian dengan keagamaan. Beberapa agama/keyakinan yang melakukan puasa, selain Islam dan Kristen, juga umat Hindu, Budha, Katolik, Yahudi, Konghucu. Intinya, puasa bertujuan agar seseorang dapat mengendalikan dirinya sesuai puasa yang dijalani. Harapannya, dengan berpuasa membuat seseorang terlatih dan lebih baik lagi dalam menjaga perilaku, perkataan, serta pola hidupnya.

Zakharia 7:1-14 merupakan kisah kembalinya bangsa Israel dari pembuangan. Diawali dengan firman yang datang kepada Zakharia (ay. 1), di mana kemudian penduduk Betel mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk meminta sesuatu demi melunakkan hati Tuhan (ay. 2). Permintaan mereka sesungguhnya tidak mau lagi berpuasa seperti yang sudah mereka lakukan bertahun-tahun lamanya (ay. 3). Kuat dugaan puasa yang selama ini dilakukan ketika pembuangan, hanya rutinitas tanpa arti. Bahkan mereka berpuasa tidak sungguh-sungguh untuk Allah, tetapi hanya untuk memuaskan diri sendiri (ay. 5-6). Sehingga hal tersebut pun terbawa ketika mereka kembali dari tanah pembuangan. Dalam keadaan ini, melalui Nabi Zakharia, Allah menyampaikan firman-Nya (ay. 9-10): “Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!” Teguran Allah ini tidak membuat bangsa itu bertobat, mereka justru mengabaikannya. Puasa yang dimaksud untuk mempererat relasi Allah dengan umat-Nya, justru menjadi murka bagi umat yang tidak taat kepada firman-Nya.

Sesungguhnya, di mata Allah, puasa yang baik adalah hati yang tertuju kepada Allah, tidak menindas yang lemah, dan tidak merancang kejahatan. Puasa juga menyangkut relasi manusia dengan Allah. Khususnya dalam Kekristenan, puasa menjadi disiplin rohani untuk orang percaya semakin mendekatkan kepada Tuhan, hidup dalam doa dan firman, menjadi pribadi yang memuliakan Tuhan serta menjadi berkat bagi banyak orang.

STUDI PRIBADI: Apakah yang menjadi fokus kita dalam berpuasa? Mengapa demikian! Bagaimana puasa yang baik menurut firman Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa untuk orang Kristen yang sedang mundur iman, supaya diberi gairah dalam disiplin rohani untuk bertumbuh dalam iman. Bagi para pemimpin gereja supaya menjadi teladan yang memuliakan nama Tuhan.

Sharing Is Caring :

×

Zakharia 7 : 1-14

Ibadah puasa yang baik

1 Pada tahun yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew.

2 Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN,

3 untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?"

4 Maka datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:

5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?

6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?

7 Bukankah ini firman yang telah disampaikan TUHAN dengan perantaraan para nabi yang dahulu, ketika Yerusalem dengan kota-kota yang di sekelilingnya masih didiami orang dan masih sentosa dan Tanah Negeb dan Daerah Bukit masih didiami?"

8 Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya:

9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!

10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."

11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.

12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

×

Zakharia 7 : 1

1 Pada tahun yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew.

×

Zakharia 7 : 2

2 Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN,

×

Zakharia 7 : 3

3 untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?"

×

Zakharia 7 : 5-6

5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?

6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri?

×

Zakharia 7 : 9-10

9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!

10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *