Tuntutan Bagi Hamba Allah

“Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” (1 Timotius 6:11)



Pembahasan: 1 Timotius 6:11-12 | Ayat Bacaan: 1 Timotius 6:11-16

Firman Tuhan hari ini cukup berat, tetapi sudah seharusnya menjadi bagian hidup kita. Oleh karena kita semua adalah manusia ciptaan baru, memiliki status baru sebagai “manusia Allah” atau kepunyaan Allah di dalam penebusan Yesus Kristus. Kita tidak lagi dimiliki masa lalu kita, bukan milik kita sendiri, dan tentu bukan milik Iblis atau dunia. Namun kita masih hidup di dalam dunia yang berdosa ini, sehingga kita masih harus menghadapi godaan dan tantangan dari lingkungan dan keinginan “manusia lama” kita. Karena itu, penekanan identitas kita sebagai “manusia Allah” ini sangat penting. Jangan sampai kita kehilangan identitas tersebut, kita harus mempertahankannya saat menghadapi godaan atau tantangan dunia yang sangat luar biasa, yang bekerja sama dengan nafsu manusia lama kita. Kita tidak bisa menolak godaan atau tantangan dengan mudah; tetapi Rasul Paulus mengatakan bahwa kita harus “mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” Kata “mengejar” ini adalah sebuah tindakan yang sangat radikal. Mengejar berarti kita memiliki tujuan, target, sehingga kita harus mempersiapkan diri kita dengan baik. Contohnya, Yusuf di rumah Potifar (Kej. 39), ia menolak godaan istri Potifar berulang kali, bahkan akhirnya Yusuf harus berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri dari istri Potifar, meski akhirnya difitnah.

Mengapa kita harus berusaha keras atau menuntut diri sebagai hamba Allah? Karena Alkitab menggambarkan hidup baru orang Kristen seperti sebuah pertandingan, dengan syarat berat dan persaingan yang ketat. Kita tidak bisa menang jika tanpa persiapan, yaitu disiplin latihan dan bertekun. Kita harus bisa menunjukkan keseriusan untuk mengejar “keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” Kita harus mengusahakan sedemikian rupa, agar dunia tahu bahwa “keadilan” kita, “ibadah” kita, “kesetiaan” kita, juga “kasih, kesabaran, dan kelembutan” kita berbeda dengan yang berasal dari dunia ini. Kita adalah milik Allah, Roh Kudus ada bersama kita dan menolong kita untuk menghidupi firman Tuhan ini.

STUDI PRIBADI: Apakah yang Anda kejar sejak Anda menjadi “manusia Allah”? Bagaimana Anda mengejarnya? Apakah ibadah dan nilai-nilai hidup kita berbeda dengan manusia dunia pada umumnya? Apa perbedaannya?

Pokok Doa: Berdoalah kepada Tuhan agar memampukan kita untuk hidup sebagai anak-anak Tuhan dengan mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan.

Sharing Is Caring :

×

1 Timotius 6 : 11-12

11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.

12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

×

1 Timotius 6 : 11-16

11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.

12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:

14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,

15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan penuh berkat, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tidak seorang pun pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

×

Kejadian 39

Yusuf di rumah Potifar

1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.

2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,

4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."

8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,

9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

11 Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.

12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.

13 Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar,

14 dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.

15 Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."

16 Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.

17 Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku.

18 Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."

19 Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.

20 Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.

21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.

22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.

23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

×

Efesus 5 : 25

25 Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

×

Kejadian 2 : 24

24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

×

2 Korintus 5 : 1

1 Karena kami tahu bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *