Dua Tuan

“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)



Pembahasan: Matius 6:24 | Bacaan setahun: Lukas 16:9-13

Kehidupan manusia dalam dunia ini selalu berkaitan erat dengan sikapnya terhadap harta, dan memiliki kecenderungan untuk selalu mencari dan menyimpan harta demi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, setiap kita yang memiliki sikap yang benar terhadap harta, kita akan lebih menikmati sejahtera dan kita dapat melaksanakan tugas serta pekerjaan dengan baik.

Penulis Injil Matius mengingatkan para pembaca bahwa di dunia ada dua tuan (kurios) yang harus disadari oleh setiap manusia. Kedua tuan itu adalah Allah dan harta, karena keduanya memiliki kuasa yang sangat berpengaruh dalam kehidupan. Hal ini perlu kita sadari, karena siapa pun diri kita, dapat tergoda untuk memberikan komitmen yang jauh lebih besar kepada harta dibandingkan kepada Allah. Jadi setiap kita diperhadapkan kepada pilihan yang harus kita pilih dengan benar supaya kita tidak salah melangkah. Maka Matius menunjukkan bahwa Allah adalah Tuan yang benar, dalam pengertian bahwa Allah berkuasa penuh atas segala milik-Nya, termasuk kekayaan harta dunia ini. Oleh sebab itu, setiap umat Tuhan didorong untuk memilih dan mengabdi kepada Allah sebagai Tuan atas hidupnya, bukan mengabdi kepada harta kekayaan yang dimiliki. Sebab mengabdi kepada harta memberikan makna bahwa kita menaruh seluruh kehidupan kita dan kepercayaan serta memandang harta sebagai sumber jaminan dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup ini. Dengan demikian ketika kita mengabdikan hidup kita kepada harta maka segala pikiran dan kehidupan kita bukan lagi untuk memuliakan Allah. Karena Matius dengan jelas mengingatkan bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan dalam hidup ini.

Marilah sebagai umat Allah yang telah mendapat kasih karunia-Nya, menyadari bahwa Allah di dalam Kristus adalah Tuan yang sesungguhnya dalam memimpin dan memelihara kehidupan kita selama di dunia, bahkan sampai kepada kekekalan. Oleh sebab itu, menetapkan prioritas untuk mengutamakan Allah adalah pilihan yang benar dan tepat.

STUDI PRIBADI: Menurut kita, mana yang lebih menyita pikiran, waktu dan tenaga dalam kehidupan ini? Mengapa kita sulit menentukan prioritas yang benar dan tepat dalam hidup?

Pokok Doa: Berdoa bagi umat Tuhan agar dalam harta yang mereka dapat tidak menjadi tuan atas hidupnya. Juga agar umat Tuhan memakai segala harta kekayaannya untuk memperluas Kerajaan Allah dalam dunia ini.

Sharing Is Caring :

×

Lukas 16 : 9-13

9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."

Setia dalam perkara yang kecil Nasihat

10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?

12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

×

Matius 5 : 43-48

43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?

48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

×

Matius 5 : 43

43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

×

Matius 5 : 14

14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

×

Matius 5 : 28

28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

×

Markus 10 : 13-16

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Matius 19 : 13-15

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."

15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

×

Matius 5 : 22c

22c siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

×

Matius 23 : 17

17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

Matius 5: 23-26

23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *