“Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.” (Hosea 14:2)
Bacaan hari ini: Hosea 14:2-9 | Bacaan setahun: Hosea 14

Hosea 14 adalah bagian terakhir dari Kitab Hosea. Kitab Hosea ini diakhiri dengan doa dari orang Israel yang bertobat dan kembali kepada Allah. Mereka menyadari bahwa keselamatan hanya dapat mereka temukan melalui hubungan atau relasi dengan Allah. Karena itu, mereka memohon agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka.
Jikalau kita mengingat kembali pengalaman Bangsa Israel, mereka sebenarnya hidup dalam sebuah lingkaran. Ada satu masa mereka hidup diberkati Allah, tapi setelah itu mereka mulai menggerutu karena berbagai alasan. Pada akhirnya, mereka kembali hidup dalam dosa karena tidak menghormati Allah. Setelah Allah memberikan hukuman atau peringatan, mereka bertobat, dan Allah mengampuni mereka. Mereka kemudian kembali hidup diberkati Allah, dan lingkaran itu terus berlanjut.
Tanpa disadari, kehidupan kita mungkin juga sama seperti Bangsa Israel. Kita berbuat dosa, kemudian meminta ampun kepada Tuhan dan bertobat. Setelah itu, kita berjuang hidup menaati Firman Tuhan, dan kita kembali jatuh dalam dosa, kita kembali bertobat, dan begitu terus terulang. Siklus seperti ini bisa membuat “pertobatan” menjadi suatu hal yang sepele untuk dilakukan atau sekadar formalitas saja. Pertobatan dilakukan bukan dengan kesungguhan hati, tetapi hanya karna ingin melindungi diri sendiri.
Selain pertobatan yang ditampilkan dalam Hosea 14, kita juga dapat melihat kesetiaan Allah dalam mengasihi umat-Nya. Meskipun Israel hidup dalam ketidaksetiaan, Allah tetap mencintai mereka dan siap menolong mereka. Ini menunjukkan bahwa kesetiaan Allah kepada umat-Nya itu tetap sama, meskipun kita kerapkali melakukan kesalahan atau dosa dalam kehidupan ini. Apakah kita tega mempermainkan Allah yang begitu setia? Menyepelekan pertobatan itu sama dengan mempermainkan Allah.
Oleh karena itu, marilah mengambil komitmen untuk bertobat dengan sungguh-sungguh. Percayalah kepada Allah dan senantiasa andalkan Dia dalam kehidupan kita karena Allah setia dan mencintai umat-Nya.
STUDI PRIBADI: Adakah dosa yang masih kita genggam dan terus lakukan? Apakah kita bertekad untuk sungguh-sungguh mau bertobat dan kembali kepada-Nya?
Pokok Doa: Doakanlah agar Roh Kudus terus menuntun kehidupan setiap orang percaya agar dapat hidup sesuai dengan ketetapan-Nya.
Hosea 12 : 1-15
Tentang pertobatan dan janji
1 (14-2) Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.2 (14-3) Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
3 (14-4) Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
4 (14-5) Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
5 (14-6) Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
6 (14-7) Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
7 (14-8) Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.
8 (14-9) Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
Hosea 14
Tentang pertobatan dan janji
1 (14-2) Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.2 (14-3) Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
3 (14-4) Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
4 (14-5) Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
5 (14-6) Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
6 (14-7) Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
7 (14-8) Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.
8 (14-9) Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.